(Artikel 2013)
Oleh : Farhani *
Prof. DR. T. Jacob dalam bukunya
yang berjudul Manusia Ilmu Dan Teknologi mengatakan bahwa, pendidikan adalah
upaya menyempurnakan manusia, dan hasilnya adalah kemajuan. Dikatakan sebagai
upaya penyempurnaan karena dengan pendidikan berarti kita sedang membentuk
manusia yang lebih berdayaguna dan bermanfaat. Kita semua telah memahami bahwa
dengan pendidikan berarti kita sedang melakukan proses perubahan untuk
menjadikan manusia yang berprestasi dan perubahan menuju kepada kemajuan.
Dengan pendidikan kita sedang berproses untuk mendapatkan ilmu yang nantinya
dengan ilmu tersebut kita dimudahkan untuk dapat menghadapi realitas kehidupan.
Barang siapa menginginkan kehidupan dunia yang baik maka dengan ilmu, barang
siapa ingin sukses akherat maka dengan ilmu pula, dan barang siapa menginginkan
sukses keduanya (dunia dan akherat) maka dengan ilmu, itulah sabda Nabi. dengan
pendidikan pula kita sedang digembleng untuk mempersiapkan diri menjadi manusia
yang utama, yang bertugas untuk menjaga bumi ini.
Melihat realitas kehidupan yang
semakin maju, perkembangan teknologi yang semakin pesat, tidak seimbangnya
keutuhan material dan spiritual, daya saing antar bangsa yang semakin
kompetitif, tingkat ketergantungan bangsa yang tinggi kepada bangsa lain,
semakin menurunya budaya kegotongroyongan, membutuhkan redevinisi kemajuan
pendidikan untuk kita kembangkan menjadi sebuah kesadaran-kesadaran yang perlu
kita tanamkan dalam pendidikan kita. Pertama
adalah kesadaran untuk penguatan intelektual dan spiritual. Intelektualitas
penting untuk keutuhan perkembangan diri sebagai manusia dan spiritual sebagai
mengukuhkan perkembangan mental, kesiapan intelelektual dan spiritual
bermanfaat sebagai bekal mengatasi tantangan-tantangan hidup yang semakin
sulit, dengan penguatan itu maka pendidikan kita akan mempersiapkan manusia
yang unggul dan siap menghadapi perkembangan jaman tanpa meninggalkan nilai
spiritualnya.Terbentuknya manusia yang matang spiritual
berarti orang yang mandiri secara spiritual. Mampu menyesuaikan kehidupannya ditengah
modernitas yang telah berkembang pesat ini. sehingga pengajaran agama menjadi hal yang penting
dan perlu kita tingkatkan baik teori maupun praktek keagamaan dan
terinternalisasi dalam perilaku setiap peserta didik. Kedua adalah, kesadaran untuk menjadi mandiri, dengan kemandirian
berarti mempersiapkan manusia atau bangsa untuk otonomi, dapat mencari
penghasilan dan memutuskan pilihan hidup bagi dirinya, pendidikan kemandirian
untuk kemajuan seyogyanya diusahakan pada peringkat individu sampai ke masyarakat
nasional, hasilnya diharapkan berupa pribadi dan bangsa yang mandiri dengan
kebudayaanya secara utuh dan maju, berproses untuk menjadi manusia yang siap
tanding dalam persaingan bangsa-bangsa serta untuk mengurangi tingkat
ketergantungan, maka pengajaran motivasi dan keterampilan perlu kita kuatkan. Ketiga adalah kesadaran berkebangsaan,
pendidikan kebangsaan harus mendidik orang-orang yang dapat membawa bangsanya
mempunyai dan memelihara kedaulatanya, tidak hanya kedaulatan politik, tetapi
juga kedaulatan ekonomi dan budaya. Penguatan pada pembelajaran tentang wawasan
kebangsaan, kebersaman sebagai bangsa besar untuk menjadi modal pembangunan
sehingga sehingga benar-benar mewujudkan bangsa yang berdaulat penuh, bangsa
berkesatuan dengan satu tujuan yaitu kesejahteraan.
Hal
diatas senada dengan Pesan Ki Hajar Dewantara, beliau mengatakan bahwa pengajaran berarti mendidik anak agar
menjadi manusia yang merdeka batinya, merdeka pikiranya dan merdeka tenaganya.
Artinya, dengan pendidikan kita dapat membentuk peserta didik yang merdeka
batinya, batin yang sehat, batin yang sadar bahwa kita seorang hamba tuhan,
sadar sebagai manusia yang harus bergerak kedepan dengan dilandasi etika dan
akhlak sehingga untuk memerdekakan batin maka agamalah yang menjadi pegangannya,
kedua kemerdekaan pikir, diharap dengan pendidikan berarti memberikan kepada
peserta didik untuk bereksplorasi tentang ilmu sehingga kedepan dapat menemukan
hal baru yang bermanfaat bagi dirinya, agama serta bangsanya, dan yang
terakhir, kemerdekaan tenaga, adalah kita gerakkan tenaga kita dalam rangka
mengamalkan ilmu yang telah kita dapat.
Diharapkan
dengan kesadaran-kesadaran diatas akan mewujudkan sistem pendidikan kita yang
maju, menghasilkan generasi yang cerdas, siap menghadapi perkembangan zaman,
tetap menjaga kebhinekaan, dan kuat baik mental dan spiritualnya. Allahu a’lam.
* Staf pengajar di MI Nahdlatul Uqul Cacaban Kidul, Bener, Purworejo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar